Senin, 11
Desember 2017 MTs Muhammadiyah Wonosari melakukan kegiatan apresiasi budaya
Islam ke Keraton Yogyakarta dan Masjid Gedhe Kauman. Kegiatan ini sudah rutin
dilaksanakan untuk kelas VII.
Walau rintik
hujan terus mengiringi, kedatangan rombongan MTs Muhammadiyah Wonosari disambut
oleh abdi dalem Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat dengan ramah. Para siswa- siswi selanjutnya diajak untuk
berkeliling menyusuri Keraton. Dengan penuh antusias para siswa menyusuri seluk
beluk Keraton. Setelah selesai mengunjungi Keraton Ngayogyakarta tibalah waktu
istirahat, tanda cintaNya berupa hujan masih memayungi rombongan MTs
Muhammadiyah Wonosari diperkenankan istirahat di salah satu tempat jaga abdi
dalem sambil menyantap makan bersama.
Ada yang berbeda
pada apresiasi budaya Islam kali ini, selain tukar jadwal dengan school outing
ke Museum Karst yang belum bisa dikunjungi karena musibah banjir dan longsor
pekan lalu, di tahun ini ada agenda tambahan 'Tour de Muhammadiyah'. Sebagai
salah satu AUM (amal usaha Muhammadiyah) tentu MTs Muhammadiyah Wonosari sadar
untuk turut serta mewujudkan cita-cita Muhammadiyah. Perkembangan budaya Islam
khususnya di Yogyakarta juga tidak bisa dilepaskan dengan berdirinya Muhammadiyah.
Situs pertama
yang dituju di kampung Kauman adalah makam Nyai Walidah yang tepat berada di
belakang masjid gede Kauman dan berhadapan dengan sekolah dasar pertama kali
Muhammadiyah. Kemudian di langgar kidul K.H. Ahmad Dahlan rombongan MTs Muhammadiyah
Wonosari disambut oleh salah satu kader Muhammadiyah penggiat pariwisata yaitu
Kak Rosyid. Di salah satu ruang kelas langgar kidul kak Rosyid memberikan
banyak penjelasan tentang masjid gede Kauman, sejarah berdirinya Muhammadiyah
beserta bukti sejarah yang ada di Kauman. Setelah beberapa saat di langgar
kidul melihat kediaman K.H. Ahmad Dahlan, para siswa diajak menyusuri gang-gang
bersejarah di Kauman melewati mushola Aisyiyah (mushola khusus perempuan), TK
yang pertama kali didirikan oleh Nyai Walidah, Monumen untuk mengenang para
Mujahid warga Kauman, Kawedanan Pengulon sebagai kediaman Kyai Penghulu, dan
berakhir untuk menikmati keindahan Masjid Gede Kauman.
Semoga kegiatan
ini bisa menumbuhkan kesadaran menghargai nilai-nilai luhur budaya Islam yang
sarat dengan hikmah. Semaju-majunya zaman tidak akan terlepas dari sejarah
peradaban yang dilaluinya. Sekelam-kelamnya sejarah tetap ada titik cahaya yang
bisa menjadi lentera untuk perubahan yang lebih maju.
0 comments:
Posting Komentar